Sunday, April 02, 2017
Wednesday, March 29, 2017
Tuesday, February 28, 2017
Merindui Bidadari
Pagi ini aku diserang rindu. Pada seorang bidadari yang menularkan semangat baiknya padaku. Dua tahun adalah waktu yang begitu cukup dan begitu kurang untuk kami saling membersamai. Aku tak bilang ada yang pergi atau pun mati. Karena pagi ini juga aku telah memutuskan untuk mengamini puisi Sapardi. Yang fana adalah waktu. Kita abadi.
Terima kasih sudah lahir di dunia ini. Mungkin aku hanya satu dari ribuan orang yang ada di hidupmu. Tapi aku bahagia dan bersyukur sekali bisa mengenalmu. Terima kasih banyak, Auditia Rizkiah Kamal. Tidur yang nyenyak. Kami semua menyayangimu.
Saturday, December 17, 2016
Pantai Buruk Rupa
Pantai ini tidak dicintai orang-orang seperti pantai-pantai lainnya. Katanya, pantai ini berpasir hitam, berair keruh, dan ombaknya membawa sampah. "Pantai ini tidak indah", kata orang-orang sambil berlalu. Banyak dan berkali-kali. Lalu dia pun percaya, dan mengatakan hal yang sama pada dirinya sendiri. "Aku tidak indah. Aku tidak pantas dicintai."
Thursday, October 13, 2016
Tok Tok Tok
Tok tok tok
Pintu belakang diketuk orang
Atau jangan-jangan babi hutan
Tok tok tok
Atau mungkin setan
Tok tok tok
Setan!
Sabar! aku berpakaian dulu
Sret sret sret
Kuseret kaki-kakiku
Aku tak begitu semangat memaki
Barangkali penting
Makanya dia lupa tata krama
Bertamu tanpa ingat waktu
Tok tok tok
Asu!
Siapa yang hendak main-main denganku?
Sudah kubukakan pintu
Tapi tidak ada siapa-siapa
Tidak ada orang
Tidak ada setan
Tidak ada babi hutan
Tok tok tok
Sudah kubukakan pintu
Tapi ketuknya terus menalu
Menggema di telinga
Ah, kau rupanya
Tok tok tok
Malam terus membercandaiku
Tapi kali ini dia membawa teman
Temannya mencoba sopan
Dia tersenyum padaku
Memperkenalkan diri
Tok tok tok
Namaku rindu
Tolong jangan tidur dulu
Sampai aku puas melumatmu
Yogyakarta, 13 Oktober 2016
Pintu belakang diketuk orang
Atau jangan-jangan babi hutan
Tok tok tok
Atau mungkin setan
Tok tok tok
Setan!
Sabar! aku berpakaian dulu
Sret sret sret
Kuseret kaki-kakiku
Aku tak begitu semangat memaki
Barangkali penting
Makanya dia lupa tata krama
Bertamu tanpa ingat waktu
Tok tok tok
Asu!
Siapa yang hendak main-main denganku?
Sudah kubukakan pintu
Tapi tidak ada siapa-siapa
Tidak ada orang
Tidak ada setan
Tidak ada babi hutan
Tok tok tok
Sudah kubukakan pintu
Tapi ketuknya terus menalu
Menggema di telinga
Ah, kau rupanya
Tok tok tok
Malam terus membercandaiku
Tapi kali ini dia membawa teman
Temannya mencoba sopan
Dia tersenyum padaku
Memperkenalkan diri
Tok tok tok
Namaku rindu
Tolong jangan tidur dulu
Sampai aku puas melumatmu
Yogyakarta, 13 Oktober 2016
Friday, September 23, 2016
22.55
Aku rindu entah pada apa. Mungkin pada diriku yang percaya. Mungkin pada kau yang bisa membuatku lupa.
Pikir-pikir tiga pagi itu bertamu lagi. Menginap sesekali. Aku seperti kembali pada lampau sebelum mengenalmu.
Aku tak pernah seragu ini. Padamu dan pada kita. Ah, aku tahu! Benar aku rindu. Barangkali pada bau dan kepul uap kopi. Juga pada diriku yang sendiri.
Pikir-pikir tiga pagi itu bertamu lagi. Menginap sesekali. Aku seperti kembali pada lampau sebelum mengenalmu.
Aku tak pernah seragu ini. Padamu dan pada kita. Ah, aku tahu! Benar aku rindu. Barangkali pada bau dan kepul uap kopi. Juga pada diriku yang sendiri.
Sunday, August 28, 2016
Sebat
Sebat!
Kau janjikan aku
Waktu bagi kita
Kebahagiaan dan sukacita
Mengangkasa dan menyusul
Asap tembakau yang kau hisap
Dalam-dalam dan hembuskan
Dengan pelan kau bisikkan
Sebat ya, sayang
Sebatang saja
Lalu kita pulang
Dan melekat erat
Di kamar kita yang remang
Yogyakarta, 28 Agustus 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)